OLAHRAGA YANG PALING MURAH

JALAN KAKI, OLAHRAGA PALING MURAH DAN MENYEHATKAN

Jalan kaki adalah olah raga yang murah, aman dan sangat menyenangkan bila dilakukan bersama-sama teman, pasangan atau keluarga. Dan jangan pernah menganggap remeh jalan kaki, karena tidak sedikit manfaat yang bisa kita dapatkan dari “sekadar” berjalan-jalan.

Pada dasarnya, aktivitas fisik yang dilakukan secara kontinyu dan dalam waktu yangg panjang dapat melatih kesegaran jasmani seseorang, termasuk berjalan kaki. Selain melatih kesegaran jasmani, oksigen yang dihirup dan diedarkan akan melancarkan sirkulasi darah. Efeknya, kondisi tubuh tak cepat lelah dan lebih cepat mengembalikan tubuh pada kondisi normal, serta mengurangi stres atau depresi. Berjalan itu sehat. Karenanya, coba beri porsi waktu lebih banyak bagi aktivitas ini. Berjalanlah secara konstan, setidaknya 10 menit dalam sehari. Lebih lama, justru lebih bagus.

Berbagai studi menyatakan bahwa kegiatan berjalan kaki secara teratur untuk menjaga kebugaran memiliki dampak signifikan pada kesehatan tubuh secara keseluruhan. Penelitian yang melibatkan orang-orang berusia 64 tahun atau lebih menemukan bahwa berjalan kaki selama satu jam setiap harinya dapat mengurangi usia biologis seseorang hingga 12 tahun. Studi ini juga menemukan bahwa berjalan kaki selama 30 menit atau lebih lebih baik daripada berjalan kaki selama 10 menit beberapa kali sehari. Bahkan, berjalan kaki secara rutin tiap harinya dapat membakar kalori hingga mencapai penurunan berat badan sekitar 2,3 kg per tahunnya

Jalan Cepat Lebih Sehat
Berjalan lambat bukan hanya membuat orang tiba di tujuan lebih lama, tapi itu juga mengindikasikan risiko seseorang meninggal akibat gangguan pada jantungnya, demikian hasil studi terbaru di Prancis. Para ilmuwan dari lembaga penelitian di Paris, Inserm, mendapati bahwa orang lanjut usia (lansia) yang berjalan lambat memiliki risiko tiga kali lebih besar meninggal akibat sakit jantung atau penyakit kardiovaskular lainnya dibandingkan lansia yang berjalan lebih cepat.

Alexis Elbaz, Direktur Penelitian Inserm, seperti dikutip Reuters Health mengatakan, studi yang dipublikasikan jurnal BMJ iru juga menunjukkan bahwa pemeriksaan kecepatan orang berjalan mungkin dapat digunakan untuk memeriksa kesehatan para pasien lansia. “Pesannya bagi masyarakat adalah mempertahankan kebugaran pada usia lanjut memiliki konsekuensi penting dan membantu memelihara hidup serta fungsi otot,” kata Elbaz.

Beberapa riset sebelumnya memang telah mengaitkan kecepatan berjalan dengan peningkatan risiko kesehatan termasuk kematian. Akan tetapi riset tersebut tidak menjelaskan apakah penyebab kematian tersebut secara spesifik. Guna memperdalam kaitan tersebut, para ahli menggelar studi selama lima tahun. Riset yang merupakan bagian dari Studi Tiga Kota ini melibatkan lebih dari 3.200 laki-laki dan perempuan yang relatif sehat dan berusia 65 sampai 85 tahun. Mereka tinggal di tiga kota di Prancis.

Di awal studi, para ilmuwan menilai kesehatan para lansia dan menghitung kecepatan mereka saat berjalan di koridor secepat mungkin. Selama lima tahun berikutnya, tercatat 209 peserta meninggal –99 persen akibat kanker, 59 akibat sakit jantung, dan 53 akibat penyakit menular dan penyebab lain- dan angka kematian secara keseluruhan hampir tujuh persen

Menurut para ahli, orang yang rutin berjalan kaki akan merasakan berbagai manfaat berikut:

* Meningkatkan energi. Berjalan kaki secara rutin, minimal 25 menit per minggu (dilakukan seminggu 3 kali), bisa meningkatkan energi tubuh hingga 18%. Ini menurut penelitian dari Pennington Biomedical Research Center. Angka itu bahkan bisa bertambah tinggi, apabila kita menambah waktu berjalan menjadi lebih dari 10 menit dalam sehari.
* Terhindar dari diabetes Tipe 2. Dari Program Pencegahan Diabetes diketahui, orang yang berjalan selama 150 menit dalam seminggu, mampu mengurangi risiko terkena diabetes hingga 58%. Namun, ini bila disertai dengan laju penurunan berat badan sebanyak 7% dari bobot tubuh. Diabetes Prevention Program pada tahun 2001 mempublikasikan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa berjalan kaki 30 menit, lima kali seminggu, dibarengi dengan mengatur porsi makan, ternyata dapat mengurangi risiko diabetes sampai 50% pada partisipan yang kelebihan bobot badan disertai kadar gula darah tinggi. Mereka juga mengalami penurunan bobot badan rata-rata 7,5 kg dalam setahun. Rutin berjalan kaki memang sangat baik dilakukan bagi penderita diabetes karena bisa meningkatkan kemampuan tubuh untuk memproses gula sehingga tidak menumpuk berlebihan di dalam darah. Hasilnya, kadar gula dalam darah bisa turun, sehingga bisa mengurangi risiko Anda menderita penyakit jantung dan ginjal.
* Menyehatkan otak. Penelitian seputar kaitan antara aktivitas berjalan kaki dengan fungsi kognitif menyimpulkan hal yang menarik. Wanita yang rutin berjalan dengan langkah ringan lebih dari 1,5 jam per minggu, memiliki kemampuan kognitif sangat baik, ketimbang yang aktivitas berjalan kakinya tak lebih dari 40 menit dalam seminggu.
* Memperkuat tulang. Wanita yang telah menopause disarankan untuk berjalan kaki sejauh 1,6 km secara rutin. Studi membuktikan kebiasaan ini mampu meningkatkan kekuatan massa tulang tubuh dan memperlambat penurunan kualitas tulang kaki.
* Menyehatkan jantung. Jalan kaki diklaim dapat menyehatkan jantung, karena jalan kaki secara teratur dapat menurunkan risiko hipertensi, yaitu salah satu faktor pencetus penyakit jantung. Jalan kaki juga membantu menurunkan mengurangi tekanan darah, jika dilakukan secara rutin. Hal ini dikuatkan dari pengamatan terhadap 72.488 perawat dari Nurse’s Health Study. Kebiasaan mereka berjalan kaki selama lebih dari 3 jam dalam seminggu, membuat risiko terhadap serangan jantung turun hingga 35%, dibandingkan para wanita yang jarang berjalan kaki.
* Jalan kaki dan Nyeri Punggung. Mereka yang sedang menderita nyeri punggung atau sedang dalam masa penyembuhan akibat nyeri punggung, disarankan untuk melakukan olahraga ringan seperti aerobik, namun untuk beberapa kasus penderita nyeri punggung, kadang olahraga ringanpun tetap terasa nyeri sehingga mereka cenderung berhenti berolahraga. Sebagai alternatifnya, maka disarankan untuk mengganti olahraga ringan dengan berjalan kaki. Jalan kaki dengan kecepatan rendah yang stabil dan seimbang justru akan menjaga dan meningkatkan kemampuan seseorang untuk melakukan aktivitas sehari-hari, sambil turut mengurangi kecenderungan timbulnya nyeri punggung di kemudian hari. Sebelum berolahraga dengan cara jalan kaki, lakukan peregangan secara perlahan dan lembut untuk meregangkan otot dan sendi-sendi agar terbiasa dengan gerakan berjalan kaki. Namun ada baiknya sebelum melakukan peregangan, Anda terlebih dulu melakukan jalan ringan selama lima menit untuk pemanasan. Karena berjalan kaki dapat melatih otot betis, paha, panggul dan torso, maka olahraga ini dapat meningkatkan stabilitas tulang belakang dan juga kondisi otot-otot penyangga sehingga postur tubuh yang tegak tetap terjaga. Selain itu, berjalan kaki juga dapat memperkuat tulang, sehingga apabila dilakukan secara rutin dapat membantu mencegah osteoporosis dan bisa membantu mengurangi nyeri osteoarthritis.
* Low Impact – Berjalan kaki termasuk aktivitas low impact atau berdampak rendah, yang berarti bahwa tidak akan memberatkan sendi dan tidak akan mempengaruhi ataupun meningkatkan efek osteoarthritis.
* Menurunkan Kolesterol – Berjalan kaki dapat membantu menurunkan kadar kolesterol LDL atau low-density lipoprotein atau biasa disebut kolesterol jahat, serta dapat meningkatkan kolesterol HDL atau high density lipoprotein yang biasa disebut kolesterol baik.
* Mengurangi Risiko Gangguan Kesehatan – Kegiatan ini juga bermanfaat menurunkan tekanan darah, memperkuat sistem kardiovaskular dan mengurangi faktor risiko untuk perkembangan (dan juga meningkatkan pengelolaan) dari Diabetes Mellitus tipe 2.
* membantu memperbaiki postur tubuh - Ketika kaki dan tubuh bagian bawah Anda bergerakmaka akan membantu memperkuat kaki dan tubuh bagian bawah serta membuat sendi lebih fleksibel.
* Membakar lemak dan menurunkan berat badan Anda. Berjalan kaki juga membantu Anda mengontrol berat badan dalam jangka waktu yang lama
* Lebih percaya diri
Biasakan berjalan kaki mengelilingi komplek tempat kita tinggal. Ajak pasangan atau sahabat untuk menemani. Berjalan santai akan membuat perasaan kita lebih nyaman dan percaya diri saat berpapasan dengan tetangga atau orang lain yang dikenal. Rasa canggung akan hilang dengan sendirinya
* Lebih cepat sembuh dari sakit
Banyak dokter menyarankan orang yang tengah mengalami gangguan kesehatan untuk rajin berjalan kaki. Selain sebagai bentuk latihan paling sederhana, berjalan bisa membantu mengembalikan ketahanan tubuh.
* Tak mudah stres
Masalah dalam pekerjaan maupun kehidupan sosial, sangat mudah menyulut stres. Kita bisa menekannya dengan menciptakan aktivitas yang bisa menenangkan emosi. Salah satu yang dianjurkan adalah berjalan santai. Jadi, bila kita memiliki jadwal berjalan yang rutin, kemungkinan kita mengalami stres otomatis akan mengecil.

Source,http://nocan.us/